Rabu, 06 Juni 2012

ENERGI POSITIF & NEGATIF



Pernahkah Anda bertanya-tanya apa efek energi positif dan negatif terhadap diri kita? Energi yang kita kirim keluar-baik positif maupun negatif-tidak hanya mempengaruhi diri kita sendiri tapi semua orang di sekitar kita juga.

Pikirkan tentang saat ketika Anda mengirim energi positif. Bagaimana energi ini membuat Anda dan orang lain di sekitar Anda merasa? Anda mungkin berpikir itu membuat Anda merasa baik. Sekarang pikirkan saat ketika Anda mengirim energi negatif. Bagaimana energi itu mempengaruhi sekitar Anda? Pikirkan perbedaan antara keduanya dan pengaruhnya. Mana yang lebih menguntungkan?

Apa pendapat Anda tentang “proyeksi” pikiran? Proyeksi adalah energi pikiran dan emosi. Jika Anda memproyeksikan pikiran positif, akan berubah menjadi perilaku positif, yang akan mengakibatkan konsekuensi positif. Pikiran negatif menyebabkan perilaku negatif dan akhirnya konsekuensi negatif. Sebagai contoh: jika saya memikirkan dan memfokuskan perhatian pada menghasilkan banyak uang (pikiran positif), saya akan mengubahnya ke dalam pikiran memperoleh pendidikan yang baik yang akan memungkinkan saya untuk memulai karir yang memuaskan (perilaku positif), dan akhirnya akan mengarah pada Konsekuensi positif: menghasilkan banyak uang. Bayangkan sebuah proyeksi seperti bumerang. Jika Anda mengirim keluar, ia akan datang kembali kepada Anda dengan cara yang sama seperti yang Anda kirim itu. Jika Anda mengirimkan energi positif kepada orang lain, akhirnya akan kembali kepada Anda dalam cara yang sama.

Peneliti Jepang, Masaru Emoto, telah membuktikan bahwa energi positif tidak hanya mempengaruhi manusia lain, tetapi juga benda-benda di lingkungan sekitar kita, seperti air. Emoto menemukan bahwa struktur molekul air merespon pesan yang diberikan padanya sebelum membeku. Hasilnya sangat menakjubkan: kristal air dengan kata-kata positif yang diberikan, seperti “cinta,” “terima kasih,” dan “syukur” membeku menjadi pola-pola yang indah, dan rumit. Kristal air yang diberikan kata-kata negatif, seperti “kamu bodoh,” “Aku benci kamu,” dan “Adolf Hitler” membeku menjadi terdistorsi, jelek, dan terpendar.

    Semua yang kita pikirkan dan lakukan mempengaruhi pikiran, perilaku, dan kebahagiaan orang lain.

Sebagaimana dibuktikan dalam penelitian Mr Emoto, energi mempengaruhi sel kita sendiri; sel-sel orang lain, binatang, dan semua sel hidup di alam dan lingkungan kita. Kita semua terhubung sebagai makhluk hidup. Semua yang kita pikirkan dan lakukan mempengaruhi pikiran, perilaku, dan kebahagiaan orang lain. Ketika kita menyakiti diri kita sendiri, kita menyakiti orang lain; ketika kita menyakiti orang lain, kita menyakiti diri kita sendiri. Ketika kita menyakiti diri kita sendiri, kita memproyeksikan energi negatif yang mempengaruhi energi orang lain. Ketika orang lain melukai diri sendiri, akan menyakitkan kita karena kita menerima energi negatif mereka.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita begitu dipengaruhi oleh orang lain secara negatif  atau positif? Itu karena kita membiarkan diri kita untuk menerima proyeksi mereka. Kita semua punya pilihan untuk menerima atau menolak energi di sekitar kita. Hal yang sama berlaku untuk perilaku dan kata-kata. Kita bisa memilih untuk menyerah pada perilaku negatif atau positif atau memilih untuk mengabaikannya. Semakin banyak yang Anda berikan dalam perilaku, pikiran, emosi, atau pilihan negatif, semakin banyak energi negatif yang Anda ciptakan. Tetapi bila Anda mengabaikan perilaku-perilaku atau pikiran-pikiran negatif Anda, Anda menjaga diri Anda sendiri tetap berada dalam energi positif, serta mengirimkan energi positif tersebut untuk membatalkan energi negatif di sekitar Anda.

Apakah Anda pernah mendengar ungkapan “Aku ingin orang lain juga merasakan kesedihan saya”.  Energi positif menarik energi positif ke arah itu, sementara energi negatif menarik energi negatif ke arah itu. Karena banyak orang biasanya ingin orang lain juga merasakan kesedihan, maka orang yang negatif akan menarik lebih banyak orang negatif dalam kehidupan mereka dan mendorong pengaruh positif menjauh.

Sebagai kesimpulan, semua energi yang diproyeksikan di sekitar kita memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kita, jika kita membiarkannya. Semua energi dalam memproyeksikan diri kita mempunyai dampak pada setiap makhluk hidup di sekitar kita. Ingat, orang yang negatif  biasanya berusaha menarik orang lain kedalamnya, sehingga kita dapat secara sadar memilih pikiran positif!
APAKAH MEDAN ENERGI, ITU ?
 
 

Setiap benda yang ada di alam semesta itu memiliki medan energi, bumi, matahari, planet, asteroida, angin, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, binatang, batu dsbnya. Demikian pula manusia, juga memiliki medan energi; hanya saja medan energi manusia lebih banyak di-banding-kan yang lainnya.

Jika yang lainnya hanya satu medan energi, tetapi manusia memiliki empat unsur medan energi. Yaitu energi tumbuh-tumbuhan, energi binatang, energi pikiran dan energi spirit.

Medan energi yang pertama adalah raga energi yang terdekat, yaitu energi seseorang yang terpancar, dari titik pusat energi pribadi. Seperti halnya entitas planet di dalam sistem tatasurya kita, masing-masing planet memiliki energi keseimbangan, demikian pula manusia.

Kita sering merasa jengah ketika didekati oleh seseorang yang perilakunya membosankan, karena apa? Karena energi rendahnya memasuki area energi yang kita miliki sebagai energi menengah atau energi tinggi. Kenapa kita bisa terpengaruh? Karena kondisi kita tidak stabil.

Marilah kita mencoba mengenali medan energi masing-masing, lakukan:

Julurkan sebelah lengan anda kedepan dan perhatikan titik terjauh jangkauan jari-jari anda. Sekarang bayangkan lengan anda teracung lurus keatas kepala anda, hingga mencapai titik diatas tubuh anda, dan kemudian bayangkan lengan itu di belakang anda dan kemudian bayangkan lengan itu terjulur kebawah. Sekarang anda memunyai gambaran medan energi yang mengelilingi tubuh kita secara terus menerus. Medan energi ini dikatakan sebagai medan energi cepat , karena tak terpisahkan dari raga energi lambat yang bersifat padat dan kasatmata. Visualisasikan medan energi yang lebih cepat itu dengan tepi atau batasnya yang berada di sekeliling anda.

Ketika ada orang lain atau orang asing yang berbicara dan mendekat memasuki batas itu , maka anda telah merasa diganggu. Dan tindakan naluriahnya anda akan bergerak kesamping, mundur atau mungkin mengelak, untuk menciptakan jarak yang lebih aman.

Mengapa terjadi demikian? Karena medan energi pribadi kita ini merasakan adanya kekuatan gangguan itu, dan memberikan peringatan bentuk-bentuk perasaan tidak nyaman, setiap kali batas khayal itu dilanggar. Jika seseorang berada lama dalam medan energi pribadi anda, maka mulai memengaruhi seluruh keberadaan kita dengan energinya, membuat diri pribadi ini tertekan; jika tidak selaras dengannya, dan mengangkat jika menghasilkan energi yang lebih tinggi daripada anda.

Yang kedua medan energi lingkungan yang lebih luas ;
visualisasikan medan energi anda meluas kedalam kediaman anda, tempat kerja anda, jalan tempat anda tinggil, keluarga anda , komunitas ada. Sadarilah bahwa setiap kemanapun kita pergi, kita terbenam dalam medan energi yang membentang tidak hanya sejauh jangkauan lengan ini, tetapi juga sejauh mata bisa melihat, sejauh telinga mendengar, dan sejauh hidung mencium bau.

Pola getaran pada medan energi lingkungan yang lebih luas, artinya bahwa kita membentuk area energi pada medan energi yang lebih besar. Dalam hal ini medan energi yang kita bentuk ini akan bercampur dengan medan energi yang lebih luas, yang tentu saja dipengaruhi oleh frekuensi dan medan energi orang lain serta semua kegiatan dalam medan energi lingkungan keseluruhan. Medan energi itu- dimana di dalamnya tubuh kasar anda berjalan, duduk, tidur, bermain, bekerja- dipengaruhi oleh frekuensi energi siapapun yang memasukinya.

Medan energi ketiga, yaitu; energi medan pikiran,
energi ini melampaui energi yang pertama energi pribadi dan energi kedua atau energi lingkungan. Medan energi pikiran ini sangat luas, sehingga tak seorangpun mampu menciptakan batas khayalnya. Pada medan energi pikiran ini, pikiran kita dan pikiran-pikiran orang lain berinteraksi di dalam medan energi yang sama. Artinya ketika saya sedang memikirkan sesuatu maka akan ada pengaruh dari energi pikiran orang lain, demikian pula orang lain terhadap kita.

David Hawkins dalam Power vs Force, mengatakan;” setiap pikiran, tindakan , keputusan atau perasaan menciptakan pusaran dalam medan energi kehidupan yang saling berpautan dan menyeimbangkan”. Ketika pikiran dan perasaan orang lain menyentuh medan energi anda, maka akan terjadi satu diantara dua hal;

1) medan energi anda ditingkatkan frekuensinya
2) mungkin medan energi anda semakin dipeersempit dan akhirnya terkontamisani oleh energi orang lain. Cara orang lain berpikir itu memancarkan energi pikiran, dan mereka bisa memengaruhi anda.

Dalam alam semesta yang saling berpaut ini, setiap perbaikan yang kita lakukan dalam dunia kita sendiri akan memperbaiki dunia secara keseluruhan bagi semua orang, lanjut Hawkins.Tetapi bukan hanya manusia yang memengaruhi medan energi seseorang, tingkat kebisingan, polusi udara dan kemurnian makanan; semua itu menyentuh dan memengaruhi medan energi kita.

Yang mungkin perlu kita sadari adalah; bahwa seseorang memainkan peranan besar dalam membuat medan energi kita supaya tetap besih dan tidak tercemar. Dan bahwa kita juga bisa memunyai dampak yang menyehatkan dan membersihkan bagi medan energi orang disekitar kita.

Melihat uraian diatas, maka yang perlu untuk dicerahkan atau dijernihkan adalah medan-medan energi tersebut. Sebab dari sanalah sebenarnya pangkal tolak pencemaran , yaitu ; energi diri, dan energi pikiran.

Pikiran itu energi. Sesuai dengan salah satu sifat dasar energi adalah membentuk. Energi membentuk, seperti energi listrik, energi ini tdak terlihat namun dapat dirasakan, dan merupakan sumber untuk membentuk energi lain, yakni dari setrum (arus) listrik dapat menggerakkan mesin atau menjalankan komputer.

Saya katakan bahwa pikiran itu energi, karena pikiran kitalah yang akan menggerakkan aktifitas kita dan bahkan membentuk nasib kita. Apa pun aktifitas Anda hari ini dan bahkan nasib Anda hari ini merupakan hasil dari aktifitas energi pikiran kita. Pikiran –bekerja sama dengan niat (spirit)– menentukan aktifitas kita hari ini.

Bermanfaat atau tidaknya sebuah energi sangat tergantung pada bagaimana seseorang dapat memanfaatkannya. Energi listrik yang mengalir di rumah kita, kemanfaatannya (untuk bisnis atau sekedar konsumsi rumah tangga) sangat tergantung pada pemiliknya. Listrik tinggalah listrik.

Demikian pula dengan pikiran, mau dimanfaatkan, dikembangkan secara optimal untuk kesuksesan hidup, atau malah diterlantarkan begitu saja hingga bodoh, juga sangat tergantung pada pemiliknya: Anda sendiri. Apabila Anda membiarkan bodoh, pikiran juga tidak pernah protes, malahan pikiran itu akan mengucapkan “terima kasih” karena tidak pusing-pusing. Namun perlu dicatat, pikiran itu sifatnya sama dengan besi: bila besi tidak dimanfaatkan maka akan karatan, pikiran juga demikian akan “karatan” alias bodoh karena pemiliknya membiarkannya saja, tidak mau memanfaatkan melaui belajar.

Pikiran akan berkembang bila melalui belajar. Belajar pada dasarnya adalah bagaimana menghadapi dan menyelesaikan masalah. Tanpa masalah tidak dapat disebut belajar. Anda masuk sekolah atau masuk kuliah pada dasarnya dilatih untuk menghadapi dan mengatasi masalah, dari masalah kesulitan materi, tugas-tugas kurikuler hingga ujian. Dalam dunia bisnis juga terbuka banyak peluang (masalah) untuk mencerdaskan diri.

Hanya perlu dibedakan di sini. Memang benar bahwa suatu masalah memang dapat menjadi media asah otak atau media pembelajaran. Namun yang penting di sini, apabila sedang menghadapi masalah, jangan larut secara total emosional dengan masalah tersebut. Sebab, apabla hal itu terjadi konsekuensinya adalah energi pikiran akan terkuras habis untuk “meratapi” masalah itu. Contoh, bila hari ini bisnisnya rugi yang berdampak pada kemampuan membayar karyawan, janganlah bersedih hati, meratapi nasib berlama-lama yang pada akhirnya, menjadi depresi.

Apa jadinya bila Anda depresi? Sumber daya diri Anda terkuras habis untuk mengatasi depresi. Tenaga, pikiran, emosi, dan bahkan orang-orang di sekitar Anda tersedot energinya untuk mengatasinya. Cukupkah sumber daya diri Anda? Bila tidak akan berlanjut pada depresi parah: gila! Bila ini terjadi, semua energi diri mubadzir, semua capaian Anda (prestasi) hilang!

Mengapa bisa terjadi demikian? Ingat sifat dasar energi, tergantung peruntukkannya. Ketika Anda sedang fokus pada masalah ; dan masalah tersebut membutuhkan energi (emosi, pikiran dan fisik), maka sesungguhnya Anda sedang menghabiskan energi hanya untuk “memperbesar masalah” yakni: mengambil energi dari diri sendiri untuk hal-hal yang mubadzir (hanyut dengan masalah). Hanyut dengan masalah secara berlebihan membutuhkan energi tanpa batas. Sampai kapan? Kecuali Anda membatasinya yakni tidak hanyut.

Energi Anda akan mengikuti pikiran Anda (energies follow mind). Arah kapal kemana berlayar akan mengikuti nahkodanya. Demikian halnya dengan pikiran, kemana fokus Anda, pikiran mengikutinya. Apabila hari ini fokus Anda pada masalah sampai hanyut maka energi pikiran akan mengikutinya.

Saya kira, siapa pun orangnya, apalagi seorang entrepreneur tidak akan menghanyutkan diri dengan masalah yang justru tidak memberdaya diri. Sebaliknya, ambil tindakan yang dapat membedayakan diri, jaga jarak dengan masalah untuk melihat masalah secara objektif tanpa harus ikut hanyut yang dapat menjadikan diri Anda depresi.

Bagaimana caranya agar tidak terhanyut dalam masalah yang menyedihkan?

Pertama, putus dan stop arus emosional yang menghanyutkan. Anda harus berani untuk memutuskannya. Sadari bahwa meratapi masalah bukanlah cara menyelesaikan masalah. Apabila masih merasa berat dan sulit untuk memutusnya, coba duduk diam sejenak, rileks dan lepaskan segala ketegangan. Ambil nafas yang dalam, tahan, dan buang nafas sambil mengatakan rileks…! Lakukan beberapa kali sampai benar-benar rileks.

Apabila sudah merasa rileks, selanjutnya Anda boleh jalan-jalan kecil di sekeliling rumah, lihat-lihat taman, atau sekedar baca-baca ringan. Anda juga boleh bercanda sejenak dengan anggota keluarga. Menonton tivi juga boleh. Intinya, ambil aktifitas yang menjadikan diri Anda bisa rileks dan bisa memutuskan/menyetop rasa depresi lebih dulu. Pastikan bahwa Anda sekarang sudah lebih baik dari pada sebelumnya, pastikan bahwa Anda sekarang rileks dan siap untuk melakukan aktifitas baru.

Sekarang, dengan modal kondisi pikiran yang sudah rileks, coba tuliskan sejumlah (minimal lima buah) prestasi besar atau kecil. Bila tidak mempunyai prestasi, tuliskan sejumlah peristiwa yang menyenangkan (minimal lima buah). Ketika Anda menuliskan setiap prestasi/peristiwa yang menyenangkan, sambil mengingat dan sambil merasakan seolah-olah prestasi/peristiwa itu hadir kembali, selah-olah nyata.

Selanjutnya, sambil duduk rileks, diam dan pejamkan mata, ingat dan rasakan satu persatu dari setiap prestasi/peristwa yang menyenangkan itu. Tahapannya, mulailah dari prestasi/persitiwa yang pertama. Rasakan, dengarkan atau lihatlah seolah-olah prastasi tu hadir kembali. Nikmatilah prestasi/peristiwa itu. Bila Anda sudah benar-benar merasakannya, berhentilah sejenak dan simpan simpan pengalaman satu itu dalam hati. Dengan cara yang sama, lakukan untuk pengalaman kedua sampai dengan ke lima. Setelah semua peristiwa itu sudah dialami kembali dan Anda benar-benar merasakannya, langkah berikutnya adalah kumpulkan lima pengalaman (prestasi/peristiwa) ikat lima pengalaman tersebut menjadi satu. Sekarang Anda asudah merasa lebih berdaya diri, tidak depresi lagi.

Apabila kondisi pikiran dan perasaan Anda merasa lebih baik, saatnya pikiran Anda untuk fokus pada penyelesaian masalah tanpa harus ikut hanyut pada masalah. Bila fokus pada masalah, pikiran secara otomatis, cepat atau lambat akan menemukan solusinya. Ingat, pikiran itu energi. Sering-seringlah rileks, pikiran Anda akan dengan sendirinya akan menemukan solusinya. Mungkin pada saat di kamar mandi, saat membaca koran, atau saat memulai takbirratul ikram (Allahu Akbar) shalat.

Selanjutnya apabila sudah menemukan solusinya, gunakan kekuatan lima pengalaman yang tadi sudah diikat, akses lagi dan jadikan satu kekuatan untuk mendukung solusi tersebut. Dengan segenap kekuatan yang Anda miliki, Anda akan mampu menghadapi masalah yang ada.
Bagaimana Melakukan Visualisasi yang Benar?    



Perhitungan Mental adalah cara menghitung dengan hanya menggunakan Otak manusia, tanpa dengan bantuan peralatan yang lain. Kunci utama dalam pehitungan mental ini adalah Visualisasi (visualization) dari proses manipulasi operasi perhitungan. Sekarang yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana cara melakukan visualisasi ini secara benar, sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai?. Banyak lembaga mental aritmatika tidak mengajarkan hal ini secara benar kepada siswanya, sehingga apa yang dicapai hanya bersandarkan pada tingkat ketekunan siswanya sendiri. Untuk menjelaskan hal ini secara lengkap akan dimulai dengan uraian latar belakang dari visualisasi ini sebagai suatu bentuk meditasi konsentrasi.

A. Meditasi Konsentrasi

Kata 'meditasi' [meditation] didefinisikan sebagai "praktek berpikir secara mendalam dalam keheningan, terutama untuk alasan keagamaan atau  untuk membuat batin tenang." (Oxford Advanced Learner's Dictionary). Dalam kamus yang bersifat umum ini, 'meditasi' dianggap sebagai proses 'berpikir'. Ini hampir sama dengan 'kontemplasi' yang didefinisikan secara persis sama. Pada dasarnya, 'meditasi' adalah "pemusatan perhatian pada suatu obyek batin secara terus-menerus." Memang ada obyek-obyek meditasi tertentu yang berupa pikiran atau ide/konsep, sehingga terjadi tumpang tindih dan  tidak dapat dibedakan secara tegas antara 'meditasi' dan 'kontemplasi'.

Salah satu bentuk dari meditasi yang umum adalah Meditasi Konsentrasi. Dalam Meditasi Konsentrasi ini, perhatian pemeditasi dipusatkan pada satu obyek meditasi, dengan tujuan (spiritual) untuk memperoleh ketenangan di dalam tingkat-tingkat kesadaran yang lebih tinggi [altered states of consciousness]. Di sini, pemeditasi memusatkan batinnya pada suatu hal, seperti doa, suatu kotak, suatu mantra, suatu nyala lilin, suatu gambar religius atau apa pun, dan menyingkirkan semua pikiran dan persepsi yang lain dari kesadarannya. Apabila yang dipakai sebagai objek konsentrasi tersebut adalah suatu gambaran visual, maka meditasi konsentrasi ini disebut sebagai proses visualisasi. Cara ini banyak digunakan dalam Budhisme Tibet.

Dalam penerapannya untuk hal-hal praktis, visualisasi ini dapat digunakan untuk memotivasi diri sendiri, untuk membantu menguasai suatu skill tertentu, atau untuk merencanakan sesuatu hal secara menyeluruh. Dalam artikel ini, proses visualisasi digunakan agar kita dapat menguasai perhitungan mental dengan cepat dan benar.

B. Visualisasi

Proses Visualisasi untuk perhitungan mental ini dimulai dengan siswa mengerjakan perhitungan soal tertentu secara tertulis dengan menggunakan Metode Horisontal. Perhitungan dilakukan sampai diperoleh hasil yang benar, kemudian soal-soal yang diberikan harus diingat-ingat oleh siswa. Bila perhitungan secara tertulis ini telah dilakukan dengan sempurna, maka siswa telah siap melakukan proses visualisasi.

Untuk melakukan proses Visualisasi secara benar untuk menguasai perhitungan mental, ikutilah enam langkah berikut :

1. Pilihlah lingkungan agar dapat duduk yang nyaman dan tenang. Kemudian duduklah dengan santai tetapi di sini perlu ditekankan disini bahwa sebaiknya posisi punggung kita sebaiknya tetap tegak.

2. Lemaskan semua otot-otot kita, usahakan agar diri kita dalam kondisi santai sepenuhnya. Hal ini sangat penting dalam visualisasi untuk mendapatkan hasil yang positif. Tutup mata anda sejenak, kemudian bernafaslah perlahan-lahan dan secara mendalam untuk mecapai keadaan batin yang tenang. Setelah melakukan hal ini, seharusnya batin kita telah menjadi hening dan tenang.

3. Sekarang, secara mental anda memvisualisasi proses perhitungan mental yang sebelumnya telah dikerjakan secara tertulis. Usahakan untuk melakukan proses perhitungan secara perlahan-lahan dan secara mendetail dengan cara memvisualisasi proses perhitungan Metode Horisantal tersebut.

4. Gunakan semua indera kita untuk ‘mewarnai’ semua proses visualisasi kita. Gunakan indera sentuhan untuk merasakan bagaimana kita mengerjakan perhitungan dengan pensil, gunakan mata kita untuk melihat bilangan-bilangan yang dihitung beserta Notasi Pagar yang membatasinya, gunakan pendengaran kita bagaimana bunyi denting pensil setiap kita melakukan perhitungan dan seterusnya. Semua ini digunakan untuk memperkuat gambaran mental yang kita buat mengenai proses perhitungan metode horisontal.

5. Lakukan afirmasi setiap anda melakukan proses perhitungan secara benar dengan cara berkata pada diri anda sendiri bahwa anda seorang yang ahli menhitung. Katakan kepada diri anda sendiri, “ Saya ahli menghitung” secara berulang-ulang.

6. Lakukan hal ini setiap hari. Lakukan perhitungan mental untuk proses perhitungan yang berurutan setiap kita mempunyai waktu luang. Misalnya 1+2 = 3, 2+3 =5, 3+5 = 8, 4+8 = 12, 5+12 = 17 dan seterusnya. Perhitungan secara berurutan ini tentunya dilakukan sesuai dengan banyaknya digit bilangan yang telah anda kuasai, kuncinya adalah kuasai dulu setiap level baru berpindah ke dalam level untuk menghitung digit bilangan yang lebih banyak Terakhir adalah tentukanlah waktu dan tempat yang tetap untuk melakukan hal ini setiap hari kurang lebih selama lima menit.

Proses visualisasi ini yang kita lakukan ini harus dikerjakan secara benar agar menghasilkan sesuatu secara efektif. Bila dilakukan secara serampangan, visualisasi ini dapat menjadi suatu proses yang hanya menghabiskan waktu atau malah dapat membuat anda melakukan sesuatu perhitungan mental secara salah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada tiga kunci untuk melakukan visualisasi secara efektif, yaitu:

1. Kebenaran. Visualisasi hanya akan meningkatkan kemampuan perhitungan anda apabila anda telah dapat menghitung dengan proses yang BENAR. Oleh karena itu, siswa yang akan melakukan proses visualisasi harus sudah mampu mengerjakan soal-soal dengan metode horintal secara SEMPURNA secara tertulis terlebih dahulu. Untuk ini memang dibutuhkan seorang pembimbing agar proses Visualisasi ini tidak dilakukan secara serampangan sehingga malah membuat siswa melakukan kesalahan perhitungan secara berulang-ulang

2. Keakuratan. Visualisasi yang dilakukan harus akurat dan mendetail untuk menjadi efektif. Untuk itu pertama kali proses Visualisasi harus dilakukan secara bertahap dan perlahan-lahan, tidak boleh terburu-buru dalam melakukan hal ini. Pada mulanya, lakukan semua proses perhitungan secara spesifik, jangan langsung menjawab berdasarkan perkiraan semata. Baru setelah anda sudah menguasai perhitungan mental secara mekanis, maka proses perhitungan dapat dipotong sesuai dengan kemampuan anda. Selain itu gunakan semua indera yang ada untuk memperkuat hasil visualisasinya, disini dibutuhkan imajinasi untuk ‘mewarnai’ proses perhitungan mental yang kita lakukan.

3. Terdistribusi. Visualisasi paling efektif jika dilakukan pada waktu yang terdistribusi secara merata. Di sini berlaku prinsip, melakukan visualisasi selama sepuluh menit setiap hari selama seminggu dianggap lebih efektif daripada melakukan proses visualisasi selama satu jam nonstop.
MIND POWER



Pikiran manusia mempunyai kekuatan yang luar biasa, dan pikiran bawah sadar memegang peranan yang jauh lebih besar dari pada pikiran sadar.

Pikiran sadar hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12 persen, sementara pengaruh pikiran bawah sadar memegang kendali hidup manusia sekitar 88 persen. Pikiran manusia ibarat pemancar yang menghasilkan getaran gelombang energi yang dipancarkan ke segala arah. Dan getaran energi ini akan direspon oleh kekuatan energi yang jauh lebih besar yaitu energi alam semesta. Energi alam semesta mengembalikan jauh lebih besar setiap gelombang energi yang kita pancarkan baik kepada kita ataupun kepada orang lain yang memiliki gelombang pikiran yang sama.

Mungkin anda pernah mengalami suatu kejadian, saat sedang melamun atau memikirkan seseorang, tiba-tiba orang yang dilamunkan itu menghubungi anda. Atau ketika menghayal ingin memiliki sesuatu dan hayalan itu yang disimpan di pikiran alam bawah sadar bisa terwujud di kemudian hari tanpa kita sadari. Itulah kekuatan pikiran alam bawah sadar dan pikiran sadar manusia.

Di alam semesta, energi hanya terdiri dari dua macam, yakni energi positif dan energi negatif. Demikian pula dengan pikiran manusia hanya ada pikiran positif dan pikiran negatif yang menghasilkan getaran gelombang energi yang akan mempengaruhi kehidupan manusia.

Sadar atau tidak, setiap pikiran yang kita hasilkan akan sangat berpengaruh dengan terbentuknya getaran gelombang energi yang menyelimuti kita, yang sering disebut dengan aura tubuh. Bila kita sering berpikir negatif maka aura tubuh yang menyelimuti kitapun menjadi negatif pula. Dan bila kita selalu berpikir positif, maka aura tubuh yang menyelimuti kita menjadi positif. Kalau tidak percaya, bisa dibuktikan dengan foto aura.

Contoh pikiran yang membuat gelombang energi menjadi negatif adalah perasaan sedih, kecewa, putus asa, khawatir, ragu-ragu, benci dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, tidaklah heran bila orang yang selalu memelihara pikiran negatif itu maka hidupnya diliputi dengan hal-hal yang negatif juga, apakah halangan dalam bekerja atau halangan dalam usaha untuk mendapatkan rejeki atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti selalu sial.

Orang yang selalu berpikir positif, riang gembira, optimis dan penuh rasa syukur maka hidupnya pun selalu dipenuhi dengan energi positif. Sebab, setiap apa pun yang dikerjakan atau dilakukan akan berbuah menjadi suka cita. Dalam melaksanakan pekerjaan, seberat apapun pekerjaan itu semua menjadi lebih mudah untuk diselesaikan.

Untuk itu kita harus memelihara pikiran positif. Menyelaraskan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar menjadi satu kesatuan gelombang energi yang positif. Bila pikiran kita menjadi ragu-ragu cepatlah rubah menjadi pikiran optimis. Bila kita sedih cepatlah merubah kesedihan itu menjadi kegembiraan. Bila ada rasa khawatir maka relakan atau pasrahkanlah semuanya kedalam kehendak Yang Kuasa, yang menguasai alam semesta, yakni Allah sendiri.

Setiap apa yang kita pikirkan atau dihayalkan dan kita beri perhatian lebih, maka cepat atau lambat alam semesta pun akan meresponsnya jauh lebih besar pula. Sudah saatnya berpikir yang baik, berbicara yang baik dan berprilaku yang baik, agar alam semesta memberi kebaikan dalam kehidupan ini.
JURUS MAUT MENCAPAI SUKSES



Visualisasi, sebuah kata yang tidak asing lagi. Apalagi bagi mereka yang penggemar buku-buku tips sukses, motivasi dan pengembangan diri. Visualisasi dikatakan sebagai solusi sukses untuk mendukung keberhasilan kita dalam mencapai goal yang kita inginkan. Hal ini diajarkan dalam banyak seminar dan buku-buku tentang kesuksesan. Tapi, bagaimana bila visualisasi tidak bekerja? Bagaimana mengoptimalkan energi visualisasi?



Visualisasi adalah metode menciptakan gambaran/citra dalam pikiran yang biasanya berisi keinginan(atau keadaan yang diinginkan) orang tersebut dengan tujuan merealisasikan keinginannya itu. Asumsinya adalah bahwa apa yang kita pikirkan, itulah yang terwujud. Sebenarnya pikiran manusia memiliki kekuatan dahsyat untuk mewujudkan keinginan-keinginan kita. Visualisasi banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam mencapai kesuksesan.

Visualisasi telah menjadi hal yang lazim kita temukan dalam berbagai literatur tentang kesuksesan. Bahkan dalam buku the Secret, visualisasi diajarkan sebagai cara untuk mengaktifkan Law of Attraction(LOA) . Banyak orang melakukan visualisasi untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Tapi, kenapa banyak orang yang visualisasinya tidak efektif, meskipun banyak juga yang berhasil?

Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang unik. Setiap manusia dilahirkan berbeda-beda. Berbeda sifat, berbeda tingkah laku, berbeda latar belakang, berbeda lingkungannya, berbeda persepsi bahkan berbeda-beda pula mental block nya. Tidak satupun manusia di dunia ini yang sama persis dengan manusia lainnya, sekalipun kembar identik. Jadi, tehnik yang berhasil diterapkan seseorang, tidak ada jaminan mutlak pasti berhasil bila diterapkan oleh orang lainnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita perlu memperbaiki tehnik visualisasi kita agar mencapai hasil yang maksimal. Berikut beberapa hal yang harus kita perhatikan.

Sebelum Tidur / Baru Bangun
Pikiran manusia terdiri dari pikiran sadar(conscious mind) dan pikiran bawah sadar(subconscious mind). Visualisasi akan efektif bila berhasil masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita. Pikiran sadar kita bekerja pada gelombang Beta, sedangkan pikiran bawah sadar bekerja pada gelombang Alpha/Theta. Jadi kita harus lebih dulu merubah gelombang otak kita ke gelombang Alpha/Theta. Bagi hipnoterapist handal, tentu saja hal ini sangat mudah. Lalu bagaimana dengan orang awam seperti kita?
Manfaatkan waktu pada saat akan tidur dan pada saat baru bangun tidur. Di kedua waktu itu, secara alami pikiran kita memasuki gelombang Alpha/Theta . Jadi pikiran kita menjadi sangat sugestif dan apapun yang kita lakukan pada saat itu akan mudah masuk ke pikiran bawah sadar kita tanpa mendapat perlawanan dari pikiran sadar.

Libatkan 5 Indra
Buatlah visualisasi anda terasa sedemikian nyata. Libatkan kelima indra kita. Misal: apa yang terlihat dalam visualisasi tersebut, apakah ada suara-suara yang terdengar(misal: suara kendaraan), bagaimana cuacanya, panas / dingin, dll. Semakin nyata visualisasi anda, semakin besar kemungkinan anda mencapai keberhasilan yang anda visualisasikan tersebut. Jangan lupa masukkan perasaan bahagia.
Pelaku..Bukan Penonton
Dalam visualisasi, tempatkan diri anda sebagai pelaku, bukan sebagai penonton. Misalnya anda sedang mengvisualisasikan kesuksesan. Rasakan anda benar-benar sedang dalam kondisi kesukesan anda dan merasa bahagia, bukan sedang menonton/melihat diri “anda” yang sedang menikmati kesuksesan.

Repetisi
Lakukan visualisasi secara berulang-ulang setiap hari agar membentuk suatu pola dalam pikiran kita. Repetisi/pengulangan akan memperkuat visualisasi tersebut.

Percaya
Percuma melakukan visualisasi apabila anda tidak mempercayai apa yang sedang anda visualisasikan

Bagaimana bila saat melakukan visualisasi, muncul perasaan tidak tenang atau tidak nyaman? Tandanya ada mental block anda yang sedang menolak visualisasi tersebut. Tidak perlu dipaksakan, hentikan visualisasi. Bereskan dulu mental block tersebut lewat terapis atau membaca buku tentang mental block. Salah satu buku bagus tentang mental block adalah “The Secret of Mindset” karangan Adi W Gunawan.

Sekian tips singkat melakukan visualisasi yang optimal. Semoga bermanfaat untuk menemukan solusi sukses anda.

Referensi : hasil membaca beberapa buku dan artikel-artikel tentang hipnoterapi dan NLP
TIPS MENARIK PERHATIAN ORANG
(VISUALISASI)



Sudah menjadi hukum alam bahwa manusia itu pada dasarnya senang kalau diperhatikan, dibutuhkan, dihargai, dianggap lebih dari yang lain, dan dianggap bermanfaat bagi sesama. Kalau dalam bahasa Jawa bisa dinyatakan dalam satu kata pendek, “diajeni”. Semua itu ada hubungannya dengan ego dan pride.

Salah satu tips yang cukup bermanfaat adalah yang berjudul “A technique for more attractiveness” dan “Does your looks count ?“

Di tips tersebut dijelaskan bahwa agar kita menjadi lebih menarik perhatian orang lain (khususnya lawan jenis) maka diperlukan visualisasi. Bayangkan ada aliran enerji yang mengalir dari langit sana dan masuk ke cakra mahkota kita. Bayangkan Anda adalah seorang aristokrat yang penuh percaya diri dan antusias. Berdiri atau berjalanlah dengan anggun dan tegakkan punggung. Jadilah orang yang proaktif dan penuh inisiatif. Gunakan aturan 20-80. 80% pembicaraan berisi kata “Anda” atau “kamu”, dan 20% pembicaraan berisi kata “saya”, “aku”, “ikke” atau ‘gue”. Dan selanjutnya silahkan baca sendiri pada kedua topik tersebut.  :)

Saya jadi penasaran dengan kedua topik tersebut. Tadi siang saya iseng ke mall, dan saya praktekkan modified version dari tips yang ada. Saya bayangkan ada aliran enerji seperti uap air berwarna perak yang tidak putusnya mengalir dari langit ke cakra mahkota saya. Saya bayangkan juga saya berpakaian seperti para raja Jawa itu dengan diiringi beberapa orang pengawal istana. Pakaian itu saya visualisasikan memancarkan aura kebiruan yang sangat nyaman bagi pandangan mata.

Dan hasilnya? Ternyata saya mendapatkan pengalaman yang sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Banyak orang yang melirik atau memperhatikan saya dengan setengah melongo. Saya curiga dan introspeksi sedikit, jangan-jangan ada yang aneh dengan diri saya. Saya coba periksa apa ada kancing yang belum terpasang, atau rambut belum disisir atau ada leletan kecap manis di sudut bibir saya. Semuanya tampak bersih, rapi dan ngga ada yang aneh. Jadi, apa yang menyebabkan saya tampil bak selebriti itu?

Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa semua itu terjadi karena visualisasi dan imajinasi yang saya jalankan beberapa menit sebelumnya. Ternyata ada cara yang sangat mudah untuk menarik perhatian. Tidak perlu puasa, mutih, ngrowot, ngebleng, atau wiridan ratusan kali. Cukup gunakan semua asesori dan fitur lengkap yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Meskipun demikian, tentu masih ada cara lain untuk menarik perhatian orang, seperti misalnya dengan memakai baju biru muda dan celana merah muda, atau teriak-teriak di tengah lobby, atau berdiri di tengah pintu lift.

Kalau ada yang berminat, tidak ada salahnya untuk mencoba tips tersebut. Silahkan berkreasi dengan modified version buatan Anda sendiri. Siapa tahu bisa akrab dengan Bang Ical, Luna Maya atau Thukul Arwana.

Dikemas oleh Lambang IslamAbangan.wordpress.com
PERJALANAN ALAM ASTRAL



Jika dalam kisah perjalanan astral ke dasar samudra lebih ke arah menembus dimensi ruang maka dalam kisah perjalanan astral berikut ini adalah subyek mampu melakukan perjalanan menembus dimensi waktu. Pergi bertemu pamannya di masa muda ketika saat itu sang subyek beum lahir.

Menyadari saat keluar dari tubuh

Menjelang sore sekitar pukul 17 : 00 Wib, setelah mandi saya masuk ke dalam kamar. Rasa letih membuat ingin segera berbaring dan tidur. Setelah di atas pembaringan rasa mengantuk malah sirna. Namun saya tetap berusaha untuk memejamkan mata. Tak lama berselang antara sadar dan tidak badan terasa mengambang. Lalu keluar dari tubuh. Sempat saya berkata dalam hati, apakah ini mimpi. Tetapi mengapa saya bisa melihat seluruh ruang kamar dan benda – benda dengan jelas. Keyakinan memang itu bukan mimpi semakin jelas pada saat saya mendengar ada suara tetangga sedang berjalan lewat.

Yang terasa adalah badan begitu ringan dan rasa letih hilang. Sementara itu badan yang lain mirip saya terlihat sedang terlelap tidur di atas pembaringan. Karena peristiwa ini bukan baru sekali saya tidak merasa takut dan cemas. Justru kadang saya berusaha menikmati keadaan dimana tubuh dirasakan  seringan kapas dan dengan satu kali gerakan saja jika saya mau maka bisa terbang melesat cepat seperti angin.

Pengalaman terbang dan bertemu banyak manusia lain

Saya keluar dari kamar tanpa perlu membuka pintu, lalu membubung ke angkasa dan semakin tinggi. Di sepanjang perjalanan saya menjumpai beberapa orang yang juga terbang dengan cara yang sama seperti saya. Di atas saya bahkan terlihat sekelompok anak – anak seusia kira – kira 6 tahunan, mereka terbang dan bermain -  main dengan  gembira. Lalu ada seorang pemuda dan nenek  yang terbang begitu cepat seperti berkejaran hampir menabrak tubuh saya. Tapi anehnya tak ada tabrakan atau sentuhan yang saya rasakan . Semua berlalu seperti deru angin yang berlalu.

Terhisap ke dalam sebuah terowongan panjang

Dari atas awan – awan saya menikmati pemandangan di bawah. Terlihat ada sebuah terowongan  berbentuk seperti sumur bawah tanah, lalu tubuh ini tiba – tiba seperti terhisap ke sana dan melesat sangat cepat. Lorong itu remang – remang dan sempit, mau mundur kembali sudah tidak mungkin karena kecepatan terbang saya dalam lorong seperti tak terkendali. Padahal biasanya dalam pengalaman terbang seperti ini saya bisa mengatur kecepatan. Baiklah akhirnya saya nekad terus memasuki lorong panjang itu, lama –kelamaan lorong tersebut makin luas dan terang. Tidak tahu bagaimana prosesnya secara detail, yang jelas saya saat sudah keluar dari lorong dan  berada di sebuah mulut gua yang menghadap ke bibir pantai.Tepatnya diatas ketinggian sebuah tebing

Mendarat di tempat masa kecil

Dan saya segera melesat terbang lagi di atas. Melintasi pegunungan dan hutan – hutan lalu terlihat ada areal persawahan yang sangat luas dan hijau subur. Sepertinya saya mengenal daerah itu. Dengan gerakan menukik tubuh ini menuju ke  areal persawahan itu. Saya mendarat di bawah pohon mangga yang rindang dan 20 meter dari pohon itu tampak beberapa petani sedang membersihkan gulma. Pelan – pelan saya melangkah melewati para petani itu. Sempat juga saya takut terlihat mereka dan kuatir mereka akan bertanya tentang saya. Namun rupanya tak seorangpun dari kelima petani itu bisa melihat kehadiran saya. Merasa yakin bahwa mereka ternyata tidak menyadari dan tidak melihat keberadaan saya, saya dengan tenang melewati para petani itu.

Melihat Pak Min  tetanggaku dan rumah nenek

Saya tidak tahu hendak menuju ke mana lagi setelah ini. Keinginan untuk terbang lagi muncul dan saya tinggal menghentakkan sedikit tubuh  dan menggerakkan kaki lalu saya sudah melesat lagi di atas pematang sawah itu. Terlihat ada rumah beratap genteng berbentuk joglo. Sepertinya saya akrab dengan rumah itu, bukannya itu rumah nenekku. tetapi kapan ya terakhir saya di sana. Saya coba berpikir keras uuntuk mengingat – ingat. Oh ada seorang bapak – bapak lewat depan rumah tersebut dengan membawa kayu bakar. Wajahnya saya tahu persis. Bukankah bapak itu yang sering ku panggil pak Min putih ketika aku masih kecil . Aku heran bagaimana mungkin dia ada di sini, dan mengapa rambutnya tidak berwarna putih, dan wajahnya masih belum tua benar. Apakah aku keliru lihat. Berbagai pertanyaan berkecamuk di pikiranku. Ini seperti memutar film saja. Aku melihat orang – orang lain yang pernah kulihat tapi dalam kondisi yang berbeda. Mereka terlihat masih muda dan segar. Aneh.

Aku ingin pulang

Lalu saya memutuskan untuk berjalan kaki saja sambil mencoba mmengingat – ingat tentang tempat yang kudatangi tersebut. Rasanya aku pernah tinggal di sini tapi kapan aku tidak ingat persis. Pada saat aku berjalan di  jalan setapak dekat saluran irigasi sawah aku mulai menguasai keadaan. Oh aku masih ada tugas malam ini yang harus ku kerjakan dan aku ingin segera kembali ke rumahku. Tapi pasti akan terlambat tiba di rumah karena aku yakin tempat ini jauh sekali. Herannya saat itu saya seolah lupa bahwa  bisa melakukan terbang dengan cepat untuk kembali lagi ke tempat asal.

Bertemu laki – laki bermantel kuning

Saat saya merasa panik dan gelisah itu ada seorang laki – laki separuh baya mengenakan mantel kuning menyapa saya. “ Ada apa denganmu?”

Terus terang saya menjadi kaget setengah mati, lho ada yang bisa melihat saya rupanya. Padahal dari tadi saya aman – aman saja berjalan – jalan di desa ini tanpa seorangpun yang melihat. Lalu saya jawab “ Saya mau tanya ada orang yang punya alat komunikasi jarak jauh tidak ya disini, semacam telepon atau  radio panggil”

Dia tidak menjawab banyak hanya  menunjukan arah rumah seseorang dan dia berpesan bahwa saya nanti akan bertemu seorang bapak yang akan mengantar saya pada keluarga yang punya radio panggil itu.

Setelah dia mengatakan itu lalu berjalan lagi kearah yang berlawanan dengan saya, jalannya sangat cepat seolah terbang. Dalam sekejab saya sudah tidak melihatnya lagi.

Melihat pamanku di masa mudanya

Benar apa yang dikatakan laki – laki bermantel kuning itu, saya bertemu seorang bapak dan dia mengantarkan pada salah satu keluarga yang kaya di situ. Setibanya di depan rumahnya saya melihat pemilik rumah itu persis sama dengan paman saya yang saya kenal ketika kecil.Tetapi pakaiannya kog seperti ini ya pikir saya. Dengan rambut gondrong dan celana cutbray putih era tahun 60 an. Di tangannya memegang handy talkie tempo dulu. Wah, benar ini pamanku. Saya sempat berbicara dengan beliau dan meminta tolong untuk menghubungi tempat saya bekerja, dan menyampaikan bahwa saya akan terlambat hadir mengirim materi tugas.

Orang yang mirip dengan pamanku tidak berhasil mengirim pesan dan gagal menghubungi kantor saya. Akhirnya saya pamit dan berlari secepat kilat, lalu sembunyi dari penglihatan orang – orang itu untuk bersiap – siap terbang. Tak lama kemudian saya sudah tiba di dekat  pohon mangga tempat dimana saya mendarat pertama kalinya. Dengan konsentrasi penuh saya segera terbang dan ingin cepat kembali ke rumah. Benar – benar kecepatan yang sangat luarbiasa dari seluruh pengalaman terbang selama ini. Mungkin setara dengan kecepatan terbang jet.

Tempat tinggal tertutup kabut

Lalu ketika berada di puncak awan – awan saya melihat pulau – pulau   kecil dan anak gunung krakatau. Konsentrasi semakin saya tingkatkan agar cepat sampai ke rumah.

Dengan sekali gerakan mendorong tubuh tibalah saya ke tempat dimana tadi pertama kali berangkat terbang. Mengapa pemandangan menjadi berubah. Saya tidak berhasil menemukan gedung – gedung yang menjulang di sekitar tempat tinggal selama ini. Yang terlihat justru pohon – pohon dan semak rimbun. Padahal hati kecil saya begitu yakin bahwa ini adalah tempat tinggal asal saya. Mungkinkah ada hubungannya dengan cara saya kembali yang tidak sama yakni melalui lorong seperti ketika keberangkatan saya di awal perjalanan tadi.

Saya berusaha untuk terus mengingat dan memikirkan bagaimana caranya menemukan jalan untuk kembali. Saya memusatkan keinginan dan niat saya untuk kembali. Tiba – tiba saya perhatikan pohon dan semak – semak itu mulai menipis berganti kabut dan terlihat sedikit demi sedikit bangunan modern dan gedung bertingkat, lampu kota berkelap kelip. Oh betapa leganya saya ternyata saya tidak salah jalan pulang . Hanya tadi masih tertutup kabut dan pemandangan  yang memiliki perbedaan waktu.

Pulang  dan masuk ke tubuh asli

Akhirnya saya merendahkan posisi terbang dan mendekati rumah tempat tinggal lalu memasuki pintu kamar tanpa membukanya. Tampak tubuh saya terbaring dengan tenang dan nyenyak sekali. Saya berusaha masuk ke dalam tubuh melalui ujung kaki dan menyusupkan badan sampai kepala. Akhirnya saya bisa menguasai  keadaan kembali. . Dan kesadaran menjadi penuh. Saya bangun dan merasa terheran – heran sendiri. Ke mana saja saya tadi. Hampir tidak menemukan jalan pulang. Dan yang membuat aneh mengapa bisa  bertemu paman saya dan pak Min Putih tapi mereka masih muda dan segar. Ini menjadi misteri pertanyaan bagi saya setiap kali teringat perjalanan tersebut. Apa sebenarnya makna perjalanan – perjalanan yang saya tidak pernah mengerti ini. Saat saya lihat jam dinding sudah pukul 18: 25 Wib. Berarti tadi hanya kurang lebih satu setengah jam saja dan terasa seolah – olah berhari – hari.

Dikisahkan untuk metasains. Di edit oleh Andre Birowo